Pemain bintang Wolverhampton Wanderers, Daniel Podence, diusir dari lapangan setelah terlibat dalam insiden pemukulan terhadap lawan selama pertandingan persahabatan pra-musim yang diwarnai tuduhan pelecehan rasial terhadap Hwang Hee-chan.
Pertandingan tersebut melibatkan Wolves yang saat ini berada di Marbella menghadapi Como, klub Serie A yang saat ini dilatih oleh Cesc Fabregas.
Wolves unggul 1-0 ketika kekacauan terjadi pada menit ke-68. Insiden dimulai setelah pemain depan Wolves, Hwang, mengklaim bahwa seorang pemain Como telah melakukan pelecehan rasial terhadapnya.
Podence kemudian terlihat melakukan pukulan terhadap seorang pemain Como, yang menyebabkan Podence menerima kartu merah.
Manajer Wolves, Gary O’Neil, mengungkapkan bahwa Hwang mendengar komentar rasial yang sangat mengecewakan dan menawarkan kepada Hwang untuk mengakhiri pertandingan atau keluar dari lapangan, tetapi Hwang memutuskan untuk melanjutkan pertandingan.
O’Neil mengatakan, “Channy (Hwang) mendengar komentar rasial yang sungguh mengecewakan. Saya berbicara dengannya dan memastikan apakah dia ingin menarik tim dari lapangan atau keluar sendiri, tetapi dia ingin tim melanjutkan dan mendapatkan pengalaman bermain yang mereka butuhkan.”
Podence sendiri tidak diduga melakukan pukulan terhadap pemain Como yang diduga melakukan komentar rasial tersebut.
Wolves kemudian mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka akan mengajukan keluhan resmi kepada UEFA terkait insiden tersebut.
Pada akhirnya, Wolves meraih kemenangan 1-0 atas Como, dengan gol tunggal dicetak oleh Matt Doherty.
Penolakan Rasisme dalam Sepak Bola
Insiden ini sekali lagi menyoroti masalah rasisme dalam sepak bola, sebuah perilaku yang tidak dapat ditoleransi dalam bentuk apa pun. Klub sepak bola seperti Wolves dengan tegas menegaskan bahwa mereka akan mengambil tindakan atas segala bentuk diskriminasi.
Sekarang, Como belum memberikan komentar publik terkait insiden ini, namun penanganan masalah ini oleh UEFA dan respons dari masyarakat sepak bola internasional akan menjadi sorotan penting dalam minggu-minggu mendatang.
Sepak bola, sebagai olahraga global yang menghibur jutaan orang di seluruh dunia, harus menjadi contoh dalam menghormati keberagaman dan mengatasi masalah diskriminasi dengan tegas dan adil.
Artikel ini disusun berdasarkan berita terkini dan pernyataan resmi dari Wolverhampton Wanderers, serta memberikan sorotan terhadap komitmen klub dalam menanggapi insiden yang tidak menyenangkan ini.